Apakah melupakan masalah = menyelesaikan masalah?

Banyak cara yang sebagian orang lakukan untuk ‘melupakan’ masalah.

Poin pertama, ada yang melampiaskannya dengan cara : shopping, menonton bioskop/DVD, membaca majalah/buku/komik, aktifitas spiritual/keagamaan, clubbing, bermain game, melukis, menulis diary/curhat, berolah-raga, nyalon, jalan-jalan/refreshing dll.

Poin kedua, adalah tindakan yang dinilai kurang baik seperti : merokok, makan terlampau banyak, minum minuman beralkohol hingga mabuk.

Poin ketiga, adalah tindakan yang dilarang negara/undang-undang seperti : memakai narkotik dan obat-obatan terlarang.

Poin keempat, adalah tindakan terburuk dari semua yang ada yaitu : bunuh diri (suicide).

Saya sendiri mengaku seringkali melampiaskannya dengan cara melakukan poin pertama, kecuali clubbing, melukis, nyalon. Dan poin kedua, kecuali minum minuman beralkohol hingga mabuk.

Dan saya menyadari bahwa yang saya lakukan itu ‘tidak menyelesaikan masalah’ akan tetapi hanya ‘melupakan sesaat’, masalah ‘tetap ada dan tidak terselesaikan’.

Itu artinya melupakan masalah ‘tidak’ menyelesaikan masalah.

Jika tidak ada ‘tindakan/upaya’ penyelesaian masalah, ya masalah itu akan ‘tetap ada’ bahkan semakin banyak dan menumpuk.

Jujur saya sendiri seringkali merasa kesulitan/kadang malas memulainya.

Cara yang saat ini saya lakukan adalah : ‘rehat atau diam’ sejenak sesekali melakukan pelampiasan pada poin pertama diatas sembari ‘memikirkan cara’ lalulah melakukan ‘aksi atau tindakan’. Dengan begitu maka ada upaya dari kita untuk bisa menyelesaikan masalah.

Jangan biarkan satu masalah menggantung, berupayalah untuk menyelesaikan masalah step by step karena masalah lainnya akan datang silih berganti.

Tujuan saya menulis ini adalah untuk meningkatkan ‘kesadaran’ khususnya saya sendiri dan sahabat pembaca agar senantiasa awas, siap, waspada terhadap masalah yang sedang dialami, sehingga cepat atau lambat lahir tindakan untuk mengatasi masalah tersebut.

Pastikan anda tidak berjalan sendiri jika perlu ask someone 4 help!

Semoga bermanfaat.

Bandung, 27 Mei 2010

Rully Herdita R

23 tanggapan untuk “Apakah melupakan masalah = menyelesaikan masalah?

  1. Setuju, untuk masalah bukan untuk dilupakan tapi untuk diselesaikan.
    Bila tidak diselesaikan maka akan timbul masalah yang lainnya
    dan akhirnya bertumpuk.
    Hadapi masalah karena hidup adalah masalah 🙂

  2. wahhhh dulu aku sering seperti ini, melupakan masalah tanpa mau menyelesaikannya, dan ketika aku sadar semua itu malah merepotkan ku. dan sejak saat itu, apapun itu berusaha untuk tidak menjadi seorang pengecut.

  3. hmm..sblmnya makasi udah mngunjungi blog saya (www.anahumayrah.com)..

    mnurut saya sebaiknya “berdamai” dengan masalah dan masa lalu,
    bukan melupakannya…
    dan bukan mengalihkannya dengan dalih untuk “melupakan sementara”…

    selesaikan masalahnya..
    dan “berdamai”lah dg masa lalu itu..^_^

    jangan lupa meminta kpdNya..tempat kita menggantungkan sgalanya..
    smangat!!=)

  4. haha benaar … tetapi , kadang rasa “khawatir” dan “cemas” itu penting , sebagai bahan bakar kita untuk menyelesaikan “masalah” . kalo rasa-rasa negatif itu dihilangkan , justru ketika efek senang sesaat dari pelarian itu hilang , kita akan merasa lebih bingung dan lebih hilang arah dari sebelumnya …

    intinya , jangan menunda ! haha …

  5. kalau saya sih pernah tuh dalam poin nomor 1 dan nomor 2 hehehe maklum namanya juga anak muda, tapi sekarang sudah terminimalisir kegiatan yang buruk2 apabila ada masalah.

    Sekarang sudah bisa berpikir lebih maju lagi tentang what God’s intention.. hehehe

    Nice post

  6. Lupa tidak sama dengan selesai…
    Setuju Mas…
    Tapi hati-hati mencari pelampiasan,
    jangan sampe membahayakan diri sendiri
    apalagi orang laen..hehe

    1. tentu saja. cari pelampiasan ke hal-hal yang positif. misalnya : memodifikasi motor. lumayankan ada kepuasan batin juga akhirnya.

  7. Biasanya kalo ada masalah yang rada ruwet, saya cooling down aja emosi dan kepala dengan dibawa bobo’ ato nonton acara tv yang lucu-lucu…

Tinggalkan Balasan ke Rully Batalkan balasan