Arsip Tag: cut tary

Kasus video porno yang melibatkan artis Luna-Ariel-Cut Tari

Saya jadi latah nih ikut-ikutan infotainment membahas kasus ini.

Tepatnya tanggal 8 Juli 2010 akhirnya Luna Maya dan Cut Tari telah ditetapkan sebagai tersangka, setelah menjalani serangkaian proses pemeriksaan dan penyidikan oleh tim penyidik Mabes Polri.

Ya apapun perbuatan yang kita lakukan yang jelas kita harus siap menerima semua konsekuensi dan berani bertanggung jawab.

Saya tahu banyak peristiwa asusila dikalangan masyarakat selain yang dilakukan oleh artis tersangka diatas.

Hanya saja yang jelas seorang artis memiliki tanggung jawab moral yang besar bagi bangsa Indonesia. Berbeda halnya dengan perbuatan asusila yang dilakukan oleh masyarakat biasa, ya seperti saya misalnya (hahaha).

Wajarkah bila manusia berbuat khilaf?

Masih terbukakah kesempatan baginya untuk berubah dan memperbaiki diri?

Berbagai respon dan reaksi bermunculan dikalangan masyarakat.

Hanya saja yang saya tangkap sudah tidak ada maaf lagi bagi mereka (baca: ariel, luna, dan tari).

Sebagian kalangan masyarakat dan pemerintah kota sudah melabel buruk, bahkan tertutup kesempatan bagi mereka untuk melakukan aktifitas dan kegiatan keartisannya di dalam wilayah kota pemerintahannya.

Bagaimanapun juga itu adalah konsekuensi yang harus diterima oleh para artis diatas, apalagi saat ini sudah ditetapkan menjadi tersangka sebagai pelaku video porno.

Yang menarik bagi saya, luar biasa buat suaminya Cut Tari yaitu Yusuf Subrata.

Disaat istrinya boleh dikatakan berbuat durhaka kepadanya tapi beliau masih mampu bersikap tenang dan sabar, bahkan dengan setia mengantar dan memberikan support pada istrinya. Bukankah seharusnya dia marah? Tapi jika marahpun apakah akan menyelesaikan semua masalah? Tentu saja tidak. Ah luar biasanya!

Sebagai laki-laki, jika saya berada pada posisi suami Cut Tari tentu saja saya sedih dan kecewa sangat.

Tapi apa mau dikata jika kenyataannya seperti ini?

Tapi menurut saya berhenti menghujat dan mengata-katakan yang buruk terhadap mereka.

Yang jelas mereka manusia dan saya pun manusia.

Setiap manusia pasti tak pernah luput dari khilaf dan kesalahan.

Merekapun sudah meminta maaf pada publik.

Tuhan saja yang lebih mulia dari kita Maha Pengampun. Kenapa sebagai manusia kita tidak?

Biarlah mereka menerima semua akibat dan menjalani hukuman sesuai dengan pasal-pasal yang menjerat perbuatan mereka.

Tidak mudah memang menjadi orang baik yang melakukan terbaik.

Dibutuhkan usaha yang keras untuk bisa menjadi seperti itu.

Bandung, 9 Juli 2010