Arsip Tag: curhat

Jomblo Sejati

Artikel ini dicopas dari notes saya di facebook dan kebetulan memang belum pernah di publish di blog. Artikel ini saya buat pada tanggal 28 Agustus 2009, mubazir aja kalo gak saya publish disini. Sebetulnya ditujukan buat cowok tapi cewek juga bisa kok. Mungkin agak muluk dan terlalu berlebihan, tapi mudah-mudahan bermanfaat sebagai bahan renungan terhadap jalan pemikiran kalian selama ini.

Enjoy ya!!

Errrgggh!!! Kadang saya suka kesel plus jengkel dengan kata “jomblo” yang seringkali disalahartikan oleh orang-orang di luar sana.
Jomblo biasanya diartikan dengan : seseorang yang masih single atau belum memiliki kekasih atau pacar (ini saya setuju).

(Yang saya ga setuju) Bila jomblo itu diartikan sebagai :

Seseorang yang hidupnya hampa dan selalu sendiri serta kesepian, terutama bila melewati malam minggu, dimana hidupnya luntang lantung ga jelas tanpa adanya kehadiran seorang wanita di sisinya (berdasarkan sudut pandang cowok).

Lalu dia habiskan waktunya itu dengan nongkrong di bilik warnet yang nyaman untuk browsing fs, donlot bokep ato VP Jepang atau maen wining eleven. (yang kesindir jangan marah ya hehehe).

Seseorang yang kadang hatinya miris dan sinis terutama saat melihat temennya atau orang-orang di sekitarnya yang udah punya kekasih atau pacar, kadang dia juga malu klo belum punya kekasih/pacar, sehingga muncul dalam benaknya bahwa memiliki seorang pacar adalah sebuah keharusan yang secepatnya mesti terlaksana.

Karena pengen cepet-cepet punya pacar, pas baru aja kenal sehari ama wanita yang menarik, langsung gencar ping pong sms atau jadi temen ngobrol atau curhatnya, pas nembak taunya di tolak, atau wanita itu taunya udah punya pacar. (Weeeekkkk patah hati lagi cape deh!!!)

Hatinya kadang iri plus gelisah saat melihat kemesraan yang ditunjukan oleh sepasang kekasih yang lewat tepat di hadapannya.

Klo ketemu wanita yang menarik di jalan atau dimana gitu, ngarepnya keluar, terus pas ampe rumah langsung berhayal:

rasanya gimana ya klo cewek tadi itu jadi pacar gue,,, gue pasti bisa menikmati hari-hari yang romantis dan indah bareng dia.

Pas nyadar semua itu cuma mimpi kosong alias cuma khayalan yang dibikin sendiri.

Terus tiap hari kerjaannya cuma mengeluh dan mengeluh serta mengasihani diri sendiri dan menganggap bahwa kehidupan romansanya ga pernah adil bahkan selalu gagal, dan akhirnya jatuh dalam lembah keputusasaan sembari mendengarkan lagu “Cinta Ini Membunuhku” milik band D’masiv dan lagu “Bila Malam Tiba” milik band Newday, yang seolah lagu itu lebih menegaskan lagi bahwa keberuntungan dalam urusan asmara engga pernah berpihak kepadanya.

Terus dia bilang : tuh kan bener!!! Kasian banget yah gue!!!

*Akh wake up boys/girls!!! Those are bullshit!!! Itu semua engga ada hubungannya dengan jomblo!!!!
Bagi Seorang Rully®, “Jomblo sejati” itu :

Memiliki kehidupan sosial yang menarik, hidupnya engga pernah kesepian, karena selalu dikelilingi sahabat-sahabat yang setia menemaninya untuk melakukan aktifitas yang asik (fun) bersama-sama dan dia sangat menikmatinya (enjoy).

Jomblo sejati punya pergaulan yang luas juga punya tempat nongkrong atau hang out yang asik dan cozy, seperti coffee shop, tempat karaoke, café, resort and lounge dsb. Sehingga dia bisa kenalan ama orang-orang baru, yang bisa menambah wawasan juga relasinya.

Jomblo sejati punya segudang kegiatan menarik bersama teman-temannya, dan dia bebas melakukan hal apapun yang disukainya.

Engga pernah seorang jomblo sejati berkeluh-kesah karena engga punya pacar, karena dia sudah memiliki kehidupan yang sangat menarik sekali.

Bahkan dia selalu menebarkan kebahagiaan dengan orang-orang di sekelilingnya baik kepada yang udah punya pacar atau belum punya pacar, sehingga banyak orang tertarik padanya.

Dan bahkan orang yang udah punya pacar pun iri kepada si jomblo sejati, karena si jomblo sejati sedemikian bebasnya bisa begitu menikmati kehidupannya dan pergaulannya yang sangat menarik itu.

Tak pernah seorang jomblo sejati merasa hidupnya hampa, dia bisa tertawa sepuasnya dan bersenang-senang dengan teman-temannya tanpa perlu dipusingkan oleh urusan wanita.

Jadi jangan ngaku “Jomblo Sejati” klo kamu masih ngerasa kesepian, hampa dan putus asa klo engga punya kekasih atau pacar. Jadi namanya apa dong klo kaya gitu?

Klo masih kaya gitu boleh saya bilang kamu itu : “zombie alias mayat hidup yang haus akan darah wanita”.

Meskipun belum punya pacar kamu harus bangga jadi “jomblo sejati” dan engga perlu malu.

Tapi saya bersyukur karena sekarang sudah punya partnership (baca : pacar) untuk lebih bisa mengenali karakter dan pribadi masing-masing, bersama-sama menikmati petualangan di rimba belantara cinta dan kehidupan, belajar untuk bisa menerima kelebihan dan kekurangan masing-masing, tanpa harus mengesampingkan keberadaan sahabat-sahabat di sekitar saya.

PS : Tulisan ini saya dedikasikan untuk semua sahabat (male) dan bidadari (female) di facebook saya. Yang merasa tertampar dengan tulisan saya ini, jangan marah yah, yang mau skeptik juga silahkan. Semoga tulisan saya ini bisa menginspirasikan semua. Yuuk sama-sama kita belajar dari semua kegagalan.

 

Mantan Zombie,,,

Nilai Sesungguhnya Manusia Sejati

Yup sepertinya postingan saya tempo hari yang lalu adalah terpanjang selama saya menulis, terima kasih sahabat-sahabat di facebook yang sudah berkomentar, semua karena saya ceritakan dengan “hati” apa adanya sesuai dengan apa yang saya alami, insya Allah tidak dilebih-lebihkan.

Dari pengalaman tersebut  terlihatlah “nilai” sesungguhnya kita sebagai manusia!

Jika sahabat ingin menjadi orang baik yang melakukan terbaik, pasti mengerti maksud saya.

Apa sih nilai sesungguhnya seorang manusia?

Nilai sesungguhnya seorang manusia bukan pada saat dia mendapatkan penghargaan tinggi, pada saat mendapatkan pujian, mendapatkan jabatan tinggi, atau memiliki harta kekayaan yang berlimpah.

Akan tetapi nilai sesungguhnya seorang manusia adalah pada saat dia ditekan oleh masalah-masalah yang ada dalam hidup.

Pertanyaan saya adalah bagaimana cara anda menghadapi masalah-masalah dalam hidup tersebut?

Yup apapun jawabannya, itulah nilai sesungguhnya diri anda saat ini.

Jangan pernah menyakiti hati dan belajarlah melihat yang tak terlihat seperti yang dikatakan bunda.

Bandung, 19 Oktober 2010

My Love Story: Jawaban Allah Atas Nama Cinta

Sebetulnya judul yang pas untuk menggambarkan isi postingan saya kali ini adalah bagaimana Allah menjawab doa manusia yang memohon padanya agar ditunjukan apakah seseorang itu adalah jodohnya atau bukan.

Dan postingan saya kali ini full curhat, jadi kesannya seperti anak ABG (Anak Baru Gede) tapi mudah-mudahan bisa bermanfaat dan diambil hikmahnya untuk adik-adik, mas-mas, mbak-mbak, abang-abang, akang-akang, teteh-teteh sekalian.

Mudah-mudahan ceritanya tidak dilebih-lebihkan dan saya ceritakan apa adanya menurut apa yang pernah saya alami jiahahaha.

Here we go!

yup memang benar saya telah putus dengan pacar saya tahun lalu tepatnya pasca momen yang di istimewakan umat Islam yaitu “hari lebaran”. Dengan beberapa alasan mungkin saya telah melakukan kesalahan terhadapnya.

Yang disesalkan adalah saya menghadapi situasi tersebut dengan cara yang “kurang dewasa” dan mungkin mengarah kekanak-kanakan.

Yup saya merasa tidak rela jika diputuskan “secara sepihak” disaat saya memang sedang merindukannya dan sayang sekali padanya.

Dan dia mengatakan bahwa sebetulnya dia “masih sayang” sama saya, tapi dia memutuskan untuk lebih baik mengakhiri saja hubungan ini.

Dan itu sakiiiiit sekali ndoo..

Saya rela putus dengannya jika saya “bisa” mengakhirinya dengan indah dan baik-baik, tapi yang sangat saya sesali “sama sekali tidak”.

But i can do nothing!

Sempat saya meminta balik sebulan kemudian tapi tidak ada jawaban huft.

Seiring waktu saya mulai introspeksi diri dan mengupgrade diri saya sendiri.

Saya berdoa pada Allah agar ditunjukan jalan dan diberi kekuatan ikhlas.

Dan saya pun selalu mendoakan yang terbaik untuk dirinya.

Hampir setahun saya masih “ngarep-ngarep bego” padanya jiahahaha. Padahal sudah ada beberapa wanita yang sudah dekat tapi hati saya masih teringat padanya dan saya tidak bisa membohongi diri saya sendiri bahwa saya masih sayang padanya.

Setelah saya menghilang selama 3 bulan, saya coba menghubungi dia lagi dan responnya “luar biasa” dia sangat “excited” seolah merasakan kerinduan yang sama seperti yang saya rasakan.

Seiring waktu komunikasi pun tetap berjalan tapi hanya sebatas perlunya saja, karena saat itu kita akhirnya hidup berjauhan terpisahkan antar kota dan antar propinsi (wahh kaya mobil angkutan aja nih haha).

Dibulan Ramadhan terakhir kemarin saya manfaatkan untuk berdoa pada Allah dan salat istiqarah :

agar ditunjukan jalan bahwa saya masih menyayanginya dan saya ingin hidup  bersama dengan dirinya (meski rasanya enggak fair)

Setiap sehabis shalat tarawih di mesjid saya selalu mendoakan yang terbaik untuk dirinya dan untuk diri saya sendiri.

Tapi hati saya mulai “goyah” setelah sepertinya mengetahui ada pria lain yang sedang mendekatinya, tapi saya tidak berhenti untuk meminta doa pada Allah dan agar tetap diberi kekuatan ikhlas.

Saya tidak terlalu ambil pusing karena semuanya “belum terbukti”, karena saya pikir wajarlah jika ada pria lain yang mendekatinya, karena pria tersebut suka padanya.

Saya tidak berhak melarang atau marah! Apa hak saya? Siapa saya?

Tapi saya mulai mengikhlaskan dan merelakan jika ada pria lain yang suka padanya, karena saya tidak mau “berkompetisi” dengan pria lain demi untuk mendapatkan satu wanita.

Kaya engga ada wanita lain aja! Ahahaha…

Setelah saya tahu, di bulan Ramadhan itu akhirnya saya memutuskan dan berjanji pada diri sendiri bahwa :

saya tidak akan berharap lagi padanya dan saya akan mengikhlaskan dan merelakan apa pun keputusan dan jalan yang dia pilih, karena saya sangat menyayangi dia dan saya ingin melihat dia bahagia meski bukan bersama saya.

Menunggu waktu yang tepat, rencananya di momen hari “lebaran” kemarin saya akan menghubungi dan mengatakannya secara tidak langsung, yah  sekalian mengucapkan “minal aidin wal faizin” padanya.

Akan tetapi “harapan” tersebut muncul kembali!

Dia memberi harapan untuk bisa bertemu secara langsung dengan saya!

Semua diluar dugaan dan akal sehat saya sebagai manusia!

Saya tidak memberi jawaban pasti pada saat itu, saya cuma bilang :

ya udah nanti aa kabari lagi.

Mama saya seolah lebih meyakinkan saya untuk bisa bertemu dengannya lagi.

Mungkin inilah jawaban atas doa saya selama ini terutama selama bulan Ramadhan, bahwa dia mungkin memang jodoh saya.

Akhirnya pada tanggal 12 September 2010 saya memutuskan untuk bertemu dengan dia dan silaturahmi dengan keluarganya, saya berencana mengajaknya jalan-jalan ke pantai pangandaran ciamis, bersama seluruh keluarga besar saya di suasana yang masih lebaran tersebut.

Yup alhamdulillah sepertinya dia nyaman berada ditengah-tengah keluarga besar saya dan suasana yang penuh kegembiraan disaat seluruh keluarga besar saya berkumpul bersama.

Canda dan tawa semuanya menjadi satu!

Dan hal paling bahagia adalah bahwa dia bisa akrab dengan mama saya.

Dia memanggil mama saya dengan panggilan :

mama

saya senang karena mungkin sosok seorang mama yang dia cari, sosok seorang mama yang sudah lama hilang dari hidupnya.

Dan saya bahagia sekali melihatnya!

Sungguh bahagia!

Shalat berjamaah bersama, saya imamnya dan dia makmumnya.

Ahhhh luar biasa brother and sister!

Disuasana malam yang begitu romantis indahnya pantai pangandaran, dia terhanyut dalam suasana yang saya ciptakan.

Sungguh bahagianya saya!

Saya pegang erat tangannya, saya rangkul bahunya, saya peluk dirinya dalam sentuhan hangat saya! Seolah saya tidak ingin terlepas (jiahaha).

Sesekali saya acak-acak rambutnya hahaha, entah kenapa saya suka sekali melakukan itu padanya. Diapun suka saya perlakukan seperti itu dan dia tidak merasa keberatan (mungkin dalam hatinya dia berkata : Stop it please! hehehe).

Dan tanpa saya minta, secara otomatis dia pun pegang erat tangan saya!

Sambil berjalan-jalan menikmati suasana romantis, melihat lalu lalang para wisatawan, letusan kembang api yang menambah keromantisan malam itu (jiahhh romantis wekkkkksss).

Tanpa ragu-ragu saya pun mencium keningnya!

Bahkan saat saya bilang ingin menciumnya, dia menyodorkan keningnya untuk saya cium (cihuyyy).

Saat saya ingin memeluknya, dia dekatkan tubuhnya pada saya.

Diapun menyandarkan kepalanya dibahu saya  (ehemmm).

Begitu banyak cerita dan rasa rindu yang saya lepaskan kepadanya!

Saat perjalanan saya mengantarnya pulang dia berkata bahwa dia merasa “sedih”.

Hah? Sedih kenapa? Tapi saya tidak terlalu ambil pusing dan tidak terlalu memikirkannya,  meski saya bilang:

harusnya kamu bahagia dong!

Arti dia bilang sedihnya itu bisa sahabat ketahui di akhir cerita postingan saya (ayo tebak sendiri).

Yup akhirnya kita berdua harus berpisah lagi, dia di kota sana dan saya di kota sini.

Rasa tidak nyaman menghantui saya lagi.

Tapi saya tidak berhenti untuk selalu berdoa pada Allah :

agar saya selalu diberi kekuatan ikhlas dan meminta agar dirinya selalu berada dalam lindungan Allah dan selalu diberi kesehatan.

Dan saya pun tetap meminta jawaban itu pada Allah dan tetap meminta pada Allah :

Ya Allah apakah dia jodoh saya? Tunjukan padaku Ya Allah!

Tidak lebih dari sebulan semenjak saya bertemu dengan dia lagi pada tanggal 12 September 2010, akhirnya pada tanggal 12 Oktober 2010 Allah menunjukan semua itu pada saya.

Allah memberikan jawaban atas doa saya selama ini! (sungguh keajaiban Allah yang berada diluar akal saya sebagai manusia).

Tanggal 12 Oktober 2010 saya telah ditunjukan bahwa dia sesungguhnya telah membuat keputusan sebelumnya!

Keputusan untuk menjalani hubungan dengan seorang pria ‘yang dipilihnya’!

Saya akhirnya mengerti kenapa dia tidak memberitahu saya saat 12 September 2010 klo sesungguhnya dia sudah memutuskan untuk menjalani hubungan dengan pria lain ‘yang dipilihnya’.

Tahu gitu jadikan saya tidak usah mengajaknya pergi jalan-jalan ke pantai pangandaran bersama keluarga besar saya! (haduuuhhh)

Kasihan ‘pria yang dipilihnya’ itu klo tahu ternyata saya bermesraan dengan dia (wanita yang  jadi mantan saya sekarang).

Semua karena “saya tidak tahu” dan dia pun “tidak” menceritakan yang sebenarnya. Mungkin karena dia ingin menjaga perasaan saya dan tidak ingin merusak suasana romantis kita berdua saat itu.

Padahal mah jujur aja da insya Allah saya juga ikhlas dan nerima kok daripada akhirnya saya tahu sendiri klo dia sedang menjalani hubungan dengan pria lain.

Saya mengerti mungkin karena pengalaman dia bersama pria-pria freak dan teroris dimasa lalu!

Karena saya menghormati keputusan dan menghargai ‘yang dipilihnya itu’, jadi saya memutuskan untuk benar-benar mengikhlaskannya dan tidak akan berharap lagi padanya (semuanya dengan izin Allah).

Sehingga saya bisa tenang melanjutkan hidup saya dan tidak “ngarep-ngarep bego lagi”.

Saya bersyukur bahwa saya tidak sampai “merengek ,mengemis, apalagi maksa” agar dia mau balik lagi pada saya.

Apalagi sampai “nembak” padanya untuk jadi pacar saya lagi, saya hanya menunjukan padanya bahwa saya sangat sayang pada dia, saya rindu pada dia dan ingin melihat dia bahagia.

Saya mampu dan mudah karena saya belajar menerima keadaan tersebut dengan hati yang penuh keikhlasan!

Fiuhhh untung saja, saya bersyukur sekali pada Allah!

Berhubung percakapan sms terakhir saya dengan dia sudah dihapus, saya tuliskan lagi menurut apa yang saya ingat.

Mudah-mudahan tidak kurang dan tidak lebih ini dia.

Rully : engga sengaja nemu akun fb ******* ******* , i see ur wall,, then i know. Totally i have made a sin! But don’t worry cause i understand, i just wanna say be the best 4 u! Meski aa masih sayang,, there’s nothing i can do. Aa bisa nerima km lagi itupun klo aa belum punya pacar, tapi klo km mau jadi pacar ke-2 juga boleh kok jiahahaha (kidding).

****: thanksss,, alhamdulillah ak ud nemuin yang bs nerima ak dan belajar bwt  memahami ak. Aku doakan yang terbaik bagi masing kita berdua. Amiiinnn!

Rully : Amin,, disinilah kedewasaan dan keikhlasan aa di uji,, mohon doanya aja.

****: maaf y a,, kita kan ud putus setahun yang lalu,, klo kedewasaan aa diuji harusnya aa sadarin diri dl. Ak ud ikhlasin aa semenjak waktu kita putus dl,, dan ak jg doakan yang terbaik kok bwt aa,, kita ud putus setahun yg lalu,, ak pernah bilang kl ak engga bisa ksh harapan apa2 ke aa.

****: fb aku udah ke hack,, ud engga bisa di buka lagi,, klo mau add aja fb aku yg baru.

Rully: yup aa mengerti sayang! Butuh proses buat aa untuk bisa benar2 ikhlas,, yang terbaik aja buat kamu. Mudah2an silaturahmi antara kita tidak terputus ahahaha *smile*

****: klo silaturahmi mah engga keputus. Maaf y a,, salam aja buat mama aa,, ak doakan aa biar cepet lulus kuliahnya.

Klo saya berada diposisi “ngarep” pasti berat sekali rasanya!

Tapi karena saya sudah belajar mengenai “keikhlasan dan ketulusan hati” jadi segala sesuatunya menjadi sangat mudah bagi saya.

Tanpa saya harus bersedih meneteskan air mata, apalagi klo sampai marah-marah engga jelas.

Syukur alhamdulillah deh…

Yup akhirnya saya mengerti dan mengetahui arti dibalik kata “sedihnya” saat itu.

Cuma kenapa sih dia engga bilang yang sebenarnya aja? Jadikan saya engga perlu melakukan seperti pada tanggal 12 September 2010.

Yup karena sebelumnya saya sudah mengikhlaskannya, setelah mengetahui semua ini saya tidak merasa bersedih, sakit hati berlebihan, merasakan emosi negatif lainnya.

Dan saya bersyukur sekali pada Allah karena telah diberi jawaban atas doa saya selama ini (sungguh keajaiban luar biasa yang berada diluar akal sehat saya sebagai manusia).

Akhirnya saya bisa melanjutkan hidup saya selanjutnya dengan tenang, tanpa perlu mengkhawatirkan dia secara berlebihan, karena saya yakin semua orang sayang dan peduli padanya. Dan ‘yang dipilihnya’ pasti perhatian padanya dan bisa membuat dia bahagia!

Setelah ikhlas, saya sama sekali tidak menyesali semua yang terjadi. Karena saya bisa menciptakan kebahagiaan dan hal-hal lebai lainnya (baca: romantis) bersama wanita yang memang benar-benar jodoh saya nantinya.

Saya masih bisa menciptakan kebahagiaan tersebut bersama wanita yang akan saya sayangi  dan saya cintai kelak, dengan keikhlasan hati tentunya.

Jadi sama sekali saya tidak menyesal dan sangat zalim jika saya harus membencinya

Saya bersyukur sekali tidak berlaku demikian padanya dan saya pun tetap berupaya  menjaga hubungan silaturahmi dengan dia secara baik-baik tanpa perlu menyisakan luka dihati masing-masing.

maaf jika aku punya salah ya sayang…

Saya bersyukur sekali karena saya bisa mengakhirinya dengan indah, tanpa harus menyakiti hatinya!

Inilah keajaiban Allah bahwa dulu saya mengakhiri hubungan dengan tidak indah, setelah menjalani hidup dengan ikhlas dan tiada hentinya berdoa pada Allah, akhirnya saya dihadapkan pada situasi yang sama.

Yang memiliki arti bahwa Allah memberi kesempatan pada saya untuk bisa memperbaiki kesalahan  dimasa lalu. Allah masih memberi kesempatan pada saya untuk menyelesaikan masalah pada situasi yang sama dengan penuh keikhlasan dan kedewasaan.

Subhanallah..

Inilah keajaiban Allah yang luar biasa..

Terima kasih ya Allah!


Bandung, 14 Oktober 2010

Mengomentari Teori Mars and Venusnya Dr. John Gray Ph.d

Sebetulnya tidak ada yang salah dengan teori Mars and Venus yang dipopulerkan oleh John Gray, mengenai hubungan antara dua kubu yang dianggapnya berbeda yaitu pria dan wanita

Karena John Gray sendiri menempatkan ‘harapan diatas kenyataan’, sederhananya beliau menempatkan ‘keadaan yang seharusnya’ dari teorinya itu, sehingga dengan demikian akan terpenuhi apa yang menjadi kebutuhan serta harapan antara pria dan wanita, baik secara emosional maupun lahiriah

Hanya saja terkadang dan tidak terfikirkan adalah bahwa ‘harapan tak selalu sama dan tak seindah dengan kenyataan’, sehingga menuntut manusia untuk menerima ketidaksempurnaan dan keadaan-keadaan yang tidak pada tempatnya itu

Catatan motivasi selalu menawarkan keindahan-keindahan semu sebatas euforia saja, tapi  kenyataan selalu berbicara sebaliknya, coba tanya diri kalian masing-masing?

Saya mengambil contoh kedua orang tua saya sendiri.

Apakah papa dan mama saya adalah pasangan yang cocok?

Tidak perlu saya jelaskan lebih detail apa latar belakangnya karena itu privasi keluarga, saya jawab secara sederhana saja dan jawabannya adalah : sama sekali tidak cocok!

Tapi bagaimana mereka mampu mempertahankan usia pernikahan yang hampir 30 tahun lamanya?

Karena saya lebih dekat dengan mama, maka saya yang paling tahu tentang mama

Bagaimana perjuangan, kesabaran, tetes air mata, serta doa yang selalu mama saya panjatkan demi kebaikan dan keutuhan keluarga

Dia wanita yang luar biasa bagi saya!

Tapi John Gray sendiri berpendapat, yang redaksi sederhananya saya jabarkan seperti ini :

“udah tau engga cocok, kok masih aja dipertahankan! Udah mending putus aja!”

Lalu seperti ini :

“klo cari pasangan itu bukan berdasarkan ‘rasa suka atau ketertarikan’ aja, tapi tuh lawan jenis pantas engga nerima cinta kita? jadi kan bisa ditingkatkan hubungannya, yang awalnya temen jadi sepasang kekasih deh”

Yah padahal yang kita tahu bahwa ‘manusia itu tidak ada yang sempurna’, pernahkah John Gray berfikir kearah sana?

Jika manusia sepakat dan mengamalkan seluruh ajaran dari teori John Gray, alangkah indahnya dunia sehingga Pengadilan Agama diseluruh dunia tidak usah sibuk mengurusi masalah perceraian.

Apakah John Gray pernah berfikir bagaimana ‘cara’ menghadapi ‘kenyataan’ yang ternyata berada  diluar dari keinginan kita sebagai manusia?

Jika saya bertanya pada John Gray, ‘mungkin’ jawaban beliau adalah :

“udah mending putus aja, terus cari yang lain, klo ada pilihan yang lebih baik kenapa engga diambil aja?”

Enak banget ngomongnya sih! : (

Bercermin kembali kepada mama saya dan teringat kata-kata Pak Mario Teguh :

“kata siapa kesabaran itu tidak dibayar? Tuhan akan membayarnya dengan kemuliaan dan ditinggikannya derajat kita”

Terbukti bahwa mama saya secara finansial penghasilannya (rejeki) ‘lebih besar’ dibandingkan papa saya. Karirnya bagus terbukti dengan penghargaan-penghargaan yang diberikan kepadanya, dimulai dari 2 buah penghargaan Rektor Universitas Padjadjaran (Unpad), hingga penghargaan yang diberikan oleh Presiden RI pada masa pemerintahannya Ibu Megawati Soekarno Putri. Dan mama saya mampu membiayai sekolah adik-adik dan saya sendiri hingga kuliah tingkat magister (S2). Mama saya mampu menutupi semua biaya dan anggaran kebutuhan keluarga dengan keringatnya sendiri. Maka saya sangat berdosa sekali jika menyakiti hatinya.

Dan dari situ saya percaya dengan ‘keadilan Tuhan’.

Klo papa saya? Jangan tanya deh.

Dari situlah saya bercermin dan belajar bagaimana cara menerima dan menghadapi situasi kondisi yang tidak sempurna, serta keadaan yang tidak sesuai pada tempatnya.

Tapi syukur ‘alhamdulillah’ saya panjatkan, karena dengan begitu saya bisa mengerti dan meyakini bahwa segala sesuatu itu, termasuk hidup kita sebagai manusia berada dijalan yang sudah Tuhan gariskan, kita tidak bisa mengelak apalagi menentang semua kehendaknya”

So no problem and there’s no wrong with The John Gray’s Theory!

To know the truth, we must know the false

Life is not ideal choise, but do best be from

***

Bandung, 27 September 2010

Jangan Berkecil Hati

#1

Jangan berkecil hati jika pasanganmu bukanlah golongan yang sempurna

Sayangi dan cintailah dia sepenuh hati seperti apa adanya dia

Sebagai wujud dari rasa syukurmu

Lakukanlah terbaik dari pilihan yang ada

Karena Tuhan lebih tahu apa yang kita butuhkan, bukan apa yang kita inginkan

Kita diciptakan untuk saling melengkapi kekosongan

Jika kita adalah cahaya maka terangilah jalannya

#2

Jangan berkecil hati jika pasanganmu tidak menerima ketulusan hatimu

Karena dia lebih tahu apa yang terbaik untuk dirinya

maka ikhlaskanlah atas segala keputusannya

lakukan terbaik dengan apa yang kamu punya

#3

Jangan berkecil hati jika harapanmu dengannya tidak terwujud

Maka bersyukurlah bahwa kehadirannya merupakan anugerah terindah yang pernah singgah di hidupmu

Tersenyumlah,,

Berkasih sayanglah,,

Berdolah,,

Berjuanglah,,

Yakin bahwa Tuhan selalu bersama dan berada dihati orang-orang yang senantiasa berusaha untuk memperbaiki dan menolong dirinya sendiri

Bandung, 22 September 2010

Tentang Kebahagiaan

Kekasih saya pernah berkata,

“kata papah jangan menikah dengan orang kaya,,

klo menikah dengan orang kaya,, engga bisa bahagia,,”

dalam hati saya berkata,

“klo kamu dikutuk jadi orang kaya,, berarti aku engga bahagia dong,, ahahaha”

Hmmm menarik untuk saya bahas

Benarkah demikian?

Orang kaya tidak pernah bahagia?

Meski hasil survey Indonesian Happiness Index oleh Frontier Consulting Group menunjukan bahwa para pemilik perusahaan dan manajemen level atas sulit merasakan bahagia

Jawaban saya adalah tidak perlu difikirkan miskin atau kaya, karena tujuan hidup bukan itu

Kenapa kita tidak pernah merasa bahagia?

Karena kita kurang “apresiasi” dalam menerima segala nikmat yang Tuhan berikan

Mungkin sahabat sekalian pernah mendengar kata-kata ini

“walau gaji kecil, hidup sederhana tapi saya bersyukur memiliki kehangatan keluarga, istri yang saleh, pengertian, serta anak-anak yang lucu”

“walau punya gaji besar tapi  saya bersyukur  karena masih bisa berbagi, menyantuni fakir miskin, mensedekahkan sebagian harta”

Ya bersyukur adalah suatu bentuk apresiasi

Apresiasi tersebut tidak ada hubungannya dengan positif thinking

Bahagia atau tidak bahagia adalah ilusi yang kita sebabkan sendiri

Contoh apresiasi positif dalam kata-kata

“ahhh hidup ini begitu indahhhh,,, meski gue sendiri”

“alhamdulillah pagi ini gue dimarahin bos abis-abisan”

Kita tidak bahagia karena selalu merasa kurang

Kenapa kita merasa kurang?

Karena kita kurang apresiasi yang diwujudkan dalam bentuk syukur

Artinya jika kita tidak bahagia dan selalu merasa kurang, itu karena kita kurang bersyukur dengan segala nikmat yang Tuhan berikan

Artinya pula bahwa kita tidak perlu berlebihan/ngoyo dalam hidup

Kita hanya melakukan terbaik dari pilihan yang ada

Jangan pernah meminta atau merengek agar dunia menyanjungmu

Bukan apa yang bisa dunia berikan padamu

Tapi apa yang bisa kamu berikan untuk dunia

Buktikan!

Masihkah kamu merasa tidak bahagia jika begitu?

***

Bandung, 6 September 2010


Say: I’m Happy!

 

hmmm,, mungkin saya baru menyadari bahwa kebahagiaan itu tidak perlu kita mencarinya

kebahagiaan itu kita sendiri yang menciptakannya

hal yang menjadi kebiasaan adalah bahwa kebahagiaan didapatkan setelah kita memiliki sesuatu

entah itu benda, mahluk dsb.

sama halnya saat kita melihat pelangi yang nampak indah dikejauhan

saat kita mendekatinya pelangi tak pernah ada

hanya bayang semu saja

ternyata persepsi itu salah

saat sesuatu sudah menjadi rutinitas, kita menjadi kurang bisa menghargainya

bahkan menyianyiakannya

maka dari itu bersyukurlah dengan apa yang sudah kamu miliki

aku cinta aku yang seperti ini

ingin rasa aku membagikan kebahagiaan itu dengan sahabat dan orang-orang terkasih dalam hidupku

dan aku bahagia saat mereka bisa ikut merasakan kebahagiaan yang aku miliki”

***

 

Bandung, 3 September 2010


Obat Hati Yang Terluka

Apa sih obatnya?

Simple saja jawaban saya adalah : IKHLAS

Untuk bisa sampai pada level IKHLAS memang tidak mudah

Butuh kesabaran hingga waktu yang akan menjawabnya

IKHLAS tak IKHLAS jalani saja hidup dengan baik

Ya lakukanlah yang terbaik untuk hidup

Hadapi semua rangkaian proses sulitnya hingga akhirnya kita bisa benar-benar IKHLAS

***

Sekedar berbagi pengalaman

Setelah IKHLAS kita bisa tersenyum kembali

Seolah  kita sudah lupa

So try to IKHLAS friends…


Bandung, 20 Agustus 2010

Menghapus Kesepian

Kesepian adalah keadaan atau situasi problematis yang kerap melanda setiap manusia

Entah darimana datangnya persepsi bahwa untuk membunuh kesepian adalah dengan cara membangun sebuah relationship atau apa yang dinamakan dengan pacaran atau menikah

Persepsi lain adalah bahwa relationship dibangun untuk mencari kebahagiaan

Benarkah demikian kenyataannya?

Kenyataan tidak selalu sama dengan indahnya harapan sobat!

Kenyataan kadang berbenturan terbalik dengan harapan kita sebagai manusia

Quota itu adalah yang seringkali saya suarakan dalam postingan

Kenyataannya seringkali manusia merasa kesepian dalam keramaian

Berapa banyak aktifitas yang dilakukan untuk membunuh sepi, dengan menghabiskan uang dan waktu namun setelah pulang ke rumah masing-masing tetap merasa kesepian?

Pengetahuan yang menggoncang pemahaman dan pandangan saya terhadap masalah ini bahwa relationship bukanlah solusi untuk membunuh rasa sepi dan mencari sebuah kebahagiaan

Karena jauh sebelum anda dan kita semua membangun relationship, pastikan bahwa anda tidak kesepian dan sudah bahagia sebelumnya

Tujuan anda membangun relationship bukan karena kesepian dan tidak bahagia hidup dalam kesendirian

Bukan karena itu sobat!

Tanamkan persepsi bahwa tujuan anda membangun relationship karena ingin berbagi luapan kebahagiaan yang anda miliki dengan seseorang yang anda cintai

Tanamkan persepsi bahwa anda membutuhkan seseorang untuk melengkapi kebahagiaan yang anda miliki, bukan mencari kebahagiaan yang tidak anda miliki

Selain itu menurut pandangan agama Islam yang saya anut bahwa tujuan kita membangun relationship (menikah) adalah untuk ibadah

Menurut sobat saya kesepian itu adalah kesendirian yang tidak produktif

Pastikan anda dan kita semua sungguh menikmati kesendirian itu dengan hal-hal produktif, bukan dengan cara sering mengeluhkannya

Dan perlu sobat ketahui bahwa orang yang sebelumnya kesepian, saat membangun relationship cenderung lebih kesepian dan tidak lebih baik disaat belum membangun relationship

Demikian pula dalam hal kebahagiaan

Hanya saja orang tersebut akan lebih terlihat sibuk dan banyak kegiatan namun kenyataannya dia tetap merasa kesepian

Anda tidak mesti harus memiliki banyak teman agar tidak kesepian

Saya berikan salah satu aplikasinya yaitu dengan menambah jumlah interaksi dengan orang lain

Seperti bertanya seputar produk barang pada salah seorang pramuniaga saat berjalan-jalan di mall meski kita tidak membelinya

Semuanya kembali kepada diri kita masing-masing

Serta bagaimana cara anda dan kita semua memandang diri sendiri

***

Fix your self first!

Then set up your relationship!

There’s so many way for us, but sorry i can’t reveal one by one

***

Pertanyaannya atas dasar apa anda ingin secepatnya membangun relationship?

Dan atas dasar apakah relationship yang telah anda bangun?

Apakah relationship yang kita bangun didasari oleh kebahagian meski sendiri, sehingga ingin membagikannya dengan someone special yang paling kita cintai?

Sudahkah anda bahagia dengan hidup anda sendiri?

Sudahkah anda berdamai dan menerima diri dengan penuh rasa syukur?

Bukankah bahagia itu pilihan sobat?

So choose tobe happy now!

Jika anda mampu melakukan hal-hal produktif dan bahagia dalam kesendirian, sudah dipastikan membangun relationship sehat menjadi hal yang mudah

Sehingga tidak ada alasan bagi kita untuk menyalahkan pasangan sebagai penyebab utama keretakan sebuah relationship

Mudah-mudah saya tidak sok tahu ya?

Karena saya juga masih belajar

Mari sama-sama kita resapi lalu praktekan!

***

Punya pengalaman hidup berkaitan dengan relationship, kesepian dan kebahagiaan?

Silahkan share aja di kolom komentar

PS:

Thanks for Lex dePraxis whose inspired me wrote this post

Bandung, 10 Agustus 2010

Jangan alay please!

Lagi belajar bikin gurindam nih saya

Jika tidak salah gurindam adalah syair-syair yang isinya berupa sindiran (tolong koreksi klo salah)

Yang merasa tersindir jangan marah ya (ahaha)

*recommend : read my notes with listening  “Koil – Aku Lupa Aku Luka” (perpaduan notes dan lagu yang mantap)

Read this out!

Enjoy!

***

Keputusaasaan adalah kebodohan

Orang bodoh sebodoh-bodohnya

Status alay adalah keputusasaan

Orang alay adalah bodoh-sebodoh-bodohnya

Stop kebodohan jangan alay please

Meski kau meratap

Meski kau meronta

Meski kau mati sekalipun

Dunia akan tetap berjalan

Roda kehidupan akan terus berputar

Kau akan terlupakan

Dan tak ada yang peduli

Sisakan bau bangkai busukmu

Realita tak seindah harapmu

Gigi taringnya siap menerkam siapa saja

Dan tak pandang bulu

***

Sepertinya syair saya diatas terlalu pedas ya?

Seperti yang pernah saya jelaskan sebelumnya

Bahwa hidup kita bukanlah untuk sekedar meminta dunia menyanjung kita

Tapi apa yang bisa kita berikan untuk dunia?

Cacing saja diciptakan untuk menggemburkan tanah

Dan bebatuan dipadatkan untuk menahan gunung

Simpan saja kesedihan (aib) kita dan bagikan itu semua pada orang terdekatmu saja

Karena itu bukanlah nutrisi yang baik untuk publik konsumsi

Jangan kita berharap pada hal-hal ideal sebagaimana indahnya catatan motivasi

Itu hanyalah euforia belaka karena euforia bukanlah perubahan itu sendiri

Perubahan akan terjadi setelah adanya aksi atau perbuatan

Jika berharap pada hal-hal ideal yang datang malah keputusasaan beserta teman-temannya

Karena realita tidak seindah apa yang kita bayangkan sobat!

Benar ataupun salah

Kebahagiaan maupun kehampaan

Semua itu adalah produk kita sendiri!

Tinggal belajar bagaimana caranya kita bisa mengisi sebuah kekosongan menjadi sebuah kotak penuh arti dan album penuh warna

Ya dulu saya sering sekali menulis status atau catatan alay (published and unpublished)

Duh saya memang pendosa, tak pernah luput dari dosa, dan selalu berbuat dosa ( kemungkinan di kemudian hari akan terus begitu)

Tahu engga?

Saat teringat dan saya baca-baca kembali bulu kuduk jadi berdiri, merinding, pengen saya hapus aja tuh!

Engga nahan buat membacanya!

Jadi stop alay please!

Malu ah!

Kerasanya tidak sekarang, tapi nanti

Beneran!

Trust me!

Bandung, 2 Agustus 2010