Musim penghujan sudah tiba, hal ini ditandai dengan intensitas hujan yang sering di kota kelahiran saya –> Bandung. Saya kangen dengan hujan, lama gak hujan soalnya. Mungkin bagi sebagian orang, hujan itu memiliki kenangan tersendiri, so bisa mengingatkan kita pada sesuatu (kaya Syahrini aja sesuatu :p). Ah sudahlah sekedar intro saja.
Kausalitas? Maksudnya apa? Maksud saya adalah cara orang lain memperlakukanmu ya bagaimana kamu memperlakukan orang lain. Orang bersikap baik atau jahat sama kita ya tergantung kitanya juga. Kalo kita menanamkan kebaikan ya insya Allah yang kita dapatkan kebaikan. Mungkin hasilnya tidak dirasakan saat ini, mungkin bisa nanti atau di masa yang akan datang.
Lalu bila dikaitkan dengan masalah percintaan? Apakah bila ingin dicintai maka harus mencintainya juga? Misalnya memberikan perhatian biar mendapatkan perhatian dsb. Betul seperti itu?
Sebetulnya saya malas menulis masalah ini karena saya bukan pakarnya. :p
Bila ada satu wanita mendapatkan perhatian dari sepuluh orang pria, maka wanita akan memilih yang mana? Kita tahu biasanya hal tersebut pria lakukan agar mendapatkan balasan perhatian dan cinta tentunya, supaya pas “nembak” ntar diterima jadi pacar wanita tersebut. Kalo keadaannya kaya gini sepertinya “hukum timbal balik” tidak berlaku.
Hey! Hey! Kata siapa????????? Kausalitas tetap berlaku!!!!!
Hal yang mesti diingat bahwa mencintai adalah KEPUTUSAN. Bila dikaitkan dengan kasus diatas dari sepuluh pria tersebut bisa saja MENDAPATKAN balasan perhatian yang sama dari wanita. Tapi menjadi keputusan wanita untuk mencintai pria yang mana yang akan dijadikan pilihannya.
Pilihan apa? Ya pilihan untuk dicintaillahhhh.
Terkadang keputusan itu BERTOLAK BELAKANG dengan yang dinamakan perasaan. Mungkin saja kita cintanya hanya pada seseorang, tapi keputusan untuk hidup bersama (pacaran atau menikah) nya sama siapa. Iya gak sih? Mudah2an aja gak kaya gitu yahhh.
Mudah2an selaras antara hati dan logika, kalo misalnya kita jatuh cintanya sama seseorang ya mudah2an keputusan mencintai dan hidup bersamanya hanya dengan seseorang tersebut.
Dalam hidup bersosial juga berlaku hukum kausalitas. Tapi enggak berarti kalo kita baik sama orang maka kita akan mendapatkan kebaikan pula dari orang tersebut. Karena ada kalanya ada orang lain yang suka memelihara rasa iri, benci dan sinis pada orang2 tertentu. Kalo mengaku sebagai orang baik mengapa harus memelihara perasaan2 negatif seperti itu coba? Gak ada manfaatnya juga.
Tapi kalo kita berbuat baik sama orang seperti itu, pasti orang tersebut juga segan untuk berbuat jahat sama kita dan tar juga dia pasti malu dan nyadar sendiri.
Cukup segini dulu deh, kalo ada ide baru lagi ntar saya coba lanjutin lagi nulisnya masih dengan tema yang sama.
Have a nice day, semoga hari ini datang rejeki pada kalian! 🙂
Bandung, 3 November 2011